# "Terapkan Syariat Pada Diri, Keluarga, Golongan dan Ummat" #

Jumat, 05 Juni 2020

Kamis, 11 Desember 2014

PROFIL DAUD KHOLIFATULLOH

YAYASAN ISLAM DAUD KHOLIFATULLOH

PONDOK PESANTREN MODERN DAUD KHOLIFATULLOH

Sekretariat : Jl.Raya Semen, Ds. Semen, Kec. Nguntoronadi
Kab. Magetan, Jawa Timur Kode Pos  63383

“Hai Daud…! Sesungguhnya kami menjadikan kamu Kholifah (penguasa) di muka bumi. Maka Berilah keputusan  (perkara) di antara manusia dengan haq……….
(QS. Shod: 26)


Yayasan Islam Daud Kholifatulloh / Pondok Pesantren Daud Kholifatulloh ini didirikan sejak tahun 2000 dengan mengacu pada Al-qur’an & Al-hadist , beraqidah Ahlussunnah Waljama’ah dan bermadzab Kepada Imam As- Syafi’I rohimahulloh.  Yayasan Islam Daud Kholifatulloh adalah Yayasan yang bergerak dibidang Pondok, Madrasah dan Masjid, dimulai dari Tarbiyatul Athfal sampai dengan Perguruan Tinggi.

Maksud dan tujuan Yayasan ini adalah mengembangkan syi’ar dan tarbiyyah Ad Diinul Islam seluas-luasnya dan terus berupaya mencetak sebanyak-banyaknya kader ummat yang bijaksana, luas dan tinggi kefahamannya tentang Ad Diinul Islam serta rajin berbakti dan beramal kepada pribadi, keluarga, golongan dan ummat berdasarkan taqwa (takut dan tunduk,taat, patuh) kepada Allah SWT, sehingga diharapkan menjadi anggota masyarakat yang berilmu (intelektual), beramal dan bertaqwa.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

Mengadakan tarbiyyah Pondok Pesantren, Tarbiyatul Athfal sampai dengan Perguruan Tinggi, beserta pusat-pusat bisnisnya dan syi’ar-syi’ar Islam dimana-mana dengan sistim Ke-Umatan (bukan aliran atau faham), yang modern, teratur dan mendalam, sederhana tapi mumpuni dan sukses.

Mementingkan tarbiyah sistem pondok pesantren, Tarbiyatul Athfal sampai Perguruan Tinggi, pusat-pusat bisnis ditengah masyarakat luas dengan memperbaiki sisi dhohirnya seperti kesehatan manajemen,pembinaan sumber daya manusia dan lainnya.

Menyiarkan dan menjiwakan Ad-Diinul Islam di kalangan masyarakat luas dengan berbagai jalan dan cara yang bijaksana.

Mengadakan berbagai macam badan sosial dan pusat-pusat bisnis di segala bidang yang halal dan baik seperti rumah yatim piatu, toko-toko, home industri dan lainnya.

Berusaha mencetak duat-duat yang cakap dengan jalan berhubungan dan mempererat tali ukhuwah Islamiyah sesama organisasi-organisasi Islam lembaga-lembaga Islam dan lainnya.

Mengusahakan pembukaan cabang-cabang diberbagai tempat baik pondok pesantrennya, perguruan-perguruannya maupun pusat bisnisnya.

Mengusahakan pengetahuan umum dipondok-pondok disamping pengajaran syariat Ad Diinul Islam.

Memasukkan ilmu sosiologi kemasyarakatan sebagai salah satu syarat mutlak agar menghasilkan manusia yang bisa membaur dan berguna bagi Islam, Nusa dan Bangsa Indonesia dengan bekal ilmu dunia dan ilmu akhirat.

Mendirikan madrasah yang  teratur mulai dari tingkat dasar sampai lanjutannya dengan mengutamakan berdirinya wadah Muallimin.

Dengan ini Yayasan Islam Daud Kholifatulloh berusaha menghidupkan prinsip-prinsip Huriyyah Tammah dengan jalan mengadakan pembinaan Enterpreneurship berupa Industri, Perdagangan, Peternakan, Pertanian, dan Bisnis-bisnis yang lain di seluruh  Pondok Pesantren Daud Kholifatulloh beserta cabang-cabangnya. Program ini sekaligus untuk menopang Tarbiyatul Islamiyah yang diadakan di Daud Kholifatulloh yakni secara  gratis dengan Sistem Belanja Sendiri, mulai dari Tarbiyatul Athfal sampai dengan Perguruan Tinggi. Yayasan Islam Daud Kholifatulloh juga menghidupkan syiar dakwah lewat televisi, kopontren, pabrik-pabrik dan cara-cara modern lainya yang pada intinya untuk memancarkan syiar Islam seluas-luasnya berdasarkan Ilmu Amal Taqwa. 

Selain ilmu – ilmu agama, santri Formal dan Non Formal yang belajar ditingkat MTs (MadrasahTsanawiyah), MA (Madrasah Aliyah) & Ma’had Aly (Perguruan Tinggi) dididik dalam kesedarhanaan tetapi mandiri dengan dibekali berbagai ketrampilan seperti : Pertanian, Peternakan, Perikanan Pertukangan, Pertokoan, Home Industri dll, sehingga lulusan ponpes bisa menjadi muslim yang mandiri berilmu dan bertaqwa. 



Yayasan Islam Daud Kholifatulloh Bersesanti :
Rumpil Dalane (sulit jalan yang dilalui),
Adoh Tebane (jauh cita-cita yang ditempuh),
Gedhe Pangorbanane (besar pengorbanan yang diperlukan),
Sampurno Kang Ginayuh (akan tetapi sempurna yang di capai).

PEDOMAN HIDUP UMAT ISLAM

Telah aku tinggalkan kepadamu masalah (perkara) yang sudah jelas yang jika kamu pegang teguh maka kamu tidak akan tersesat untuk selama-lamanya yaitu Kitabullah dan Sunah Rasulullah (Al Quran dan Al-Hadist).

Wahai manusia sekalian , dengarkanlah kata-kataku ini dan perhatikanlah, kamu akan mengerti, bahwa setiap muslim itu adalah saudara muslim yang lain, dan kaum muslimin itu bersaudara. Itulah tadi pesan atau wasiat
Rasul yang paling mulia Wakhotamul ambiya' yaitu Muhammad SAW yang diarahkan pada seluruh umat Islam sedunia ketika beliau sedang melaksanakan haji wada' yaitu haji perpisahan. Selesai berpidato ia masih di tempat itu juga sampai di tempat sembahyang Dzuhur dan Azar .kemudian ia menaiki untanya menuju Shakharot, pada waktu itulah Rasulullah membacakan firman Allah SWT kepada mereka yang artinya:


Hari ini kusempurnakan agamamu ini untuk kamu sekalian, dengan kucukupkan nikmat-Ku kepadamu. Dan yang kusukai Islam inilah yang menjadi agama kamu. (QS.5: 3)


Ketika mendengar ayat ini dibaca, Abu bakar r.a. langsung menangis, ia merasa bahwa risalah tugas nabi telah selesai
dan sudah dekat pula saatnya menghadap Tuhannya yang Maha Mulia. Dari khutbah sudah jelas bahwa umat Islam mempunyai pegangan hidup yang tidak boleh ditinggalkan yaitu :



 Al-Quran (kalam Allah). Kitab suci yang paling mulia dan paling sempurna di antara kitab-kitab suci sebelumnya (Injil, Zabur, Taurat). Isinya tidak diragukan lagi dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang bertakwa. Jelas dijamin keutuhan dan kemurniannya (tidak tercampur tangan-tangan manusia).

Sebagai mana firman Allah:


Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Adz-Dzikro (Al-Qur'an) dan kami pulalah yang menjaganya. (QS,Al-hijr: 9)


Bahasanya mudah tapi indah dan dikagumi para pesair di seluruh dunia serta bila dibaca menyejukkan di hati dan merasakan kedamaian jiwa. Isinya mengandung hukum-hukum, kisah-kisah serta peringatan atau ancaman terhadap orang-orang yang ingkar dan kabar gembira terhadap orang-orang yang beriman.


As Sunah (Al Hadits) yaitu
: Segala perkataan dan tingkah laku dan ketetepan Rosulullah SAW. Dan jumhur ulama menambahkan ijma (kesepakatan para sahabat) dan qiyas (persamaan) sebagai penjabaran. Dalam khutbahnya tadi Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwasannya setiap orang Islam itu saudaranya orang Islam yang lain. Oleh karena itu marilah kita tingkatkan Ukhuwah Islamiyah kita dan saling tolong- menolong demi kebaikan dan kebenaran. Agama Islam adalah Agama Yang Mulia


Yaa ayyuhal muslimun !


Ketahuilah bahwa agama kita ini adalah agama yang paling mulia, paling tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari
padanya, yang akan dimenangkan oleh Allah atas agama-agama yang lain. Itulah memang yang sudah ditetapkan Allah 'Aza Wajalla. Dia (Agama) Islam mempunyai aturan-aturan dan hukum-hukum yang sempurna yang bersumber dari Allah dan Rasul-Nya dan juga agama yang paling diridhoi Allah sebagaimana firmannya:


Sesungguhnya agama yang syah disisi Allah adalah agama Islam


Maka dari itu janganlah engkau jadikan agama ini hanya sebagai baju simpanan yang hanya dipakai pada waktu-waktu tertentu saja, akan tetapi agama Islam adalah agama fitr
ah dari Tuhan yang diberikan kepada semua insan, yang di dalamnya terdapat aturan-aturan yang mulia untuk kita terapkan ke dalam kehidupan kita sehari-hari, mulai dari perkara yang ringan-ringan, misalnya:


Bagaimana cara kita makan minum yang baik, yaitu dengan tangan kanan dan dilarang makan minum dengan tangan kiri. Bagaimana cara kita bergaul yang baik, yaitu menghormati yang tua dan menyayangi yang muda. Bagaimana cara kita berpakaian yang baik dan sopan, sampai keperkara yang sangat pribadipun juga telah diatur dengan sempurna.



Oleh karena itu alangkah baiknya kita sebagai hamba Allah yang bermoral untuk menghidupkan cahaya Islam, dengan cara menerapkan aturan-aturan Allah dan Rasul-Nya di dalam kehidupan kita sejak dini, agar kehidupan kita terasa damai, sejuk dan tentram. Akan tetapi manusia itu sangat zalim dan bodoh, kebanyakan mereka melupakan aturan-aturan Allah dan malah membuat bagi dirinya dan mewajibkan atas orang lain aturan-aturan yang batil yang dapat membuat kerusakan di bumi. Padahal apabila kita hidupkan cahaya Allah dan kita terapkan aturan-aturan-Nya dengan sungguh-sungguh niscaya akan membawa kita ke jalan keselamatan sebagaimana firman-Nya:


Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan, dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridloan-Nya ke jalan keselamatan ( dan dengan kitab itu pula ) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seijin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus
 (Qs 5; 15-16).


Rabu, 10 Desember 2014

" UMMAHATUL MU'MININ "

Berikut ini nama-nama “Ummahatul- Mu’minin” menurut kronologi pernikahan mereka dengan Rasulullah SAW:
  1. Khodijah binti Khuwailid RA. (556-619 M)
    Status ketika menikah: Janda karena ditinggal wafat oleh suami terdahulu, yaitu Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almakzomy.
    Periode menikah: Tahun 595M di Mekkah ketika usia Rasulullah SAW 25 tahun dan Khodijah 40 tahun.
    Anak: Dari pernikahannya dengan Khodijah, Rasulullah SAW memiliki sejumlah anak laki-laki dan perempuan. Akan tetapi semua anak laki-laki beliau (Al- Qosim dan Abdullah) meninggal. Sedangkan yang anak-anak perempuan beliau adalah: Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.
    Fakta penting: Khodijah RA adalah orang pertama yang mengakui kerasulan suaminya. Rasulullah SAW tidak menikah dengan wanita lain selama Khodijah masih hidup. Khodijah adalah istri yang paling dicintai Rasulullah SAW. 
  2. Saudah binti Zam’a RA. (596 – 674 M)
    Status ketika menikah: Janda dari Sakran bin ‘Amr bin Abdi Syams yang turut berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia)
    Periode menikah: Tahun 631M ketika Saudah berusia 35 tahun.
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Tujuan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk menyelamatkannya dari kekafiran akibat menjanda. Keluarga Saudah RA masih kafir dan dipastikan akan mempengaruhi kembali Saudah jika tidak diselamatkan.
  3. Aisyah binti Abu Bakar RA. (614-678 M)
    Status ketika menikah: Gadis. Aisyah RA adalah anak kandung sahabat beliau, Abu Bakar Ash- Shiddiq (Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah). Beliau adalah khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Aisyah RA berumur antara 6 hingga 9 tahun ketika Rasulullah menikahinya. Tetapi mereka baru bercampur setelah Aisyah sudah cukup umur (akil baligh).
    Periode menikah: bulan Syawal tahun kesebelas dari kenabian, setahun setelah beliau menikahi Saudah atau dua tahun dan lima bulan sebelum Hijrah.
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Rasulullah SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain Aisyah. Tujuan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk mendekatkan hubungan dengan keluarga Abu Bakar (yang merupakan sahabat utama Rasulullah SAW dan merupakan khalifah pertama setelah Rasulullah SAW meninggal).
  4. Hafsoh binti Umar bin Khatab RA. (607- antara 648 dan 665 M)
    Status ketika menikah: Janda dari Khunais bin Hudzaifah yang gugur sebagai syahid dalam Perang Badar.
    Periode menikah: tidak lama setelah Perang Badar usai, tahun ke-3 Hijriyah
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Rasulullah SAW menikahinya untuk menghormati ayah Hafsoh, yaitu Umar bin Khatab RA yang kelak menjadi khalifah kedua setelah Rasulullah SAW meninggal.
  5. Zainab binti Khuzaimah RA. (595-626 M)
    Status ketika menikah: Janda dari Abdullah bin Jahsi yang gugur sebagai syahid di Perang Uhud.
    Periode menikah: tahun ke-4 Hijriyah
    Anak: tidak ada.
    Fakta penting: Zainab RA meninggal dunia 2-3 bulan setelah menikah dengan Rasulullah SAW.